Slot Ddr3 Dipasang Ddr3L
Hi, So my gf has this old laptop Asus x552l, after a quick check online i noticed that it runs on 4gb of ddr3l memory, i han anoher 4bg module laying around (but it is a ddr 3 one), but decided i should give it a try. Instaled it, opened the laptop...noticed that the laptop sees all the 8gbs of ram...seemed to run ok. But after i googled it saw some posts where other people encountered issues... like fried they're rams after a while. Soooo, what do u think...will it be allright? or should i plug them out?
Jakarta, Indonesia – 13 Juli 2022
Dalam penggunaan perangkat elektronik seperti handphone, komputer, maupun laptop, RAM memang menjadi komponen yang sangat penting sehingga terkadang dalam membeli memori RAM juga harus sangat berhati-hati.
Salah satu RAM yang masih cukup banyak digunakan adalah DDR3, namun terkadang masih banyak orang yang masih belum memahami perbedaan antara memori DDR3 dengan DDR3L (Low Voltage). Sehingga kamu juga perlu memahami apa perbedaan diantara keduanya agar tidak sampai salah dalam membelinya.
Pada artikel sebelumnya, DiKlikAja sudah membahas mengenai perbedaan dan kelebihan DDR3L dengan DDR3 biasa. Bagi kamu yang belum paham perbedaannya silakan baca penjelasannya di sini.
Jadi jika kamu ingin mengganti atau upgrade RAM, sebaiknya hati-hati. Jangan asal pakai sembarang RAM, karena RAM punya tipe yang berbeda-beda meski spesifikasinya sama. Contohnya adalah RAM DDR3 dan DDR3L.
Bisakah RAM DDR3L Digunakan pada Slot DDR3 biasa?
Pertanyaan utamanya adalah Apakah DDR3L bisa digunakan untuk slot DDR3 biasa atau sebaliknya? Jawabnya adalah sayangnya Tidak bisa.
Meski spesifikasinya sama, jawabannya jelas, karena voltase yang digunakannya berbeda.
Sebenarnya mungkin bisa saja dipasang, jika melihat dari sifatnya bahwa RAM DDR3L merupakan dual voltage yang dapat bekerja pada 1,35V dan 1,5 V.
Slot RAM DDR3 hanya berjalan pada tegangan 1,5V, karena memori RAM DDR3L bersifat dual voltage atau juga berjalan di 1,5V. Jadi semestinya RAM DDR3L bisa bekerja di slot DDR3. Namun hal ini tidak berlaku sebaliknya, slot DDR3L Tidak bisa dipasang dengan RAM DDR3.
Tapi percuma karena tidak akan terbaca laptop, bahkan malah membuat laptop kamu restart sendiri atau lag.
Meskipun begitu, tetap saja disarankan sebisa mungkin hal ini dihandari. Mengapa?
Karena walapun tidak selalu terjadi, tetapi ada kasus dimana ketika slot DDR3 dipasangkan RAM DDR3L pada awal pemakaian tidak ada masalah. Namun setelah berapa bulan kemudian pemakaian error mulai terjadi.
Error yang sering terjadi antara sering Blue Screen dan layar blank (power menyala tetapi tidak ada tampilan), atau bahkan malah membuat laptop kamu restart sendiri. Meskipun sudah diganti dengan ram DDR3L yang lain error masih terjadi, namun ketika dikembalikan ke ram DDR3 error pun hilang.
Bagaimana Cara Mengetahui Slot Menggunakan RAM DDR3 atau DDR3L?
Lalu pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana cara mengetahui slot pada laptop atau komputer menggunakan RAM DDR3 atau DDR3L?
Cara pertama adalah cek spesifikasinya. Bisa kamu cek di brosur laptop atau informasi dari internet soal laptop atau komputer yang kamu gunakan. Kalau RAM bawaan kamu bisa dicopot, coba cek informasi yang ada di label RAM tersebut. Di label RAM nanti biasanya ada informasi DDR3L atau DDR3.
Atau cara lainnya kamu bisa juga periksa menggunakan aplikasi CPU-Z yang dapat di download gratis. Kemudian setelah kamu install dan dijalankan, nanti kamu bisa cek pada bagian tab SPD, dan di sana (paling bawah) ada informasi tegangan RAM yang digunakan. Jika tertulis 1,35 volt berarti laptop kamu menggunakan DDR3L. Namun jika tertulis 1,5 volt berarti menggunakan DDR3 biasa.
Pada dasarnya antara DDR3 dengan DDR3L bisa saling menggantikan, namun jika kamu menggunakan memori dual channel, sebaiknya tidak digunakan secara bersamaan. Hal tersebut dikarenakan alasan untuk mencegah terjadinya ketimpangan daya dalam modul RAM.
Maka jika laptop atau komputer kamu mendukung penggunaan memori jenis DDR3 maka bisa lebih fleksibel, karena bisa menggunakan jenis DDR manapun asal tidak secara bersamaan.
Namun sebaliknya, jika slot hanya mendukung RAM DDR3L maka tidak bisa menggunakan RAM DDR3 biasa karena tidak akan terbaca oleh sistem komputer meskipun kamu memasangkannya secara pas pada bagian memori RAM.
Nah DiKlikers, itulah tadi penjelasan singkat tentang penggunaan RAM DDR3L (low voltage) dan DDR3 (biasa) yang bisa DiKlikAja.com sampaikan.
Jadi sekarang sudah tahukan? Jangan sampai tertukar, ya!
Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan kamu semua.
Dan jangan lupa, jika kamu ingin membeli produk RAM DDR3L atau DDR3 biasa yang resmi dan berkualitas atau untuk produk aksesoris gadget dan komputer lainnya, kamu bisa langsung membelinya di website resmi DiKlikAja.com. Atau kamu juga dapat membelinya di official store DiKlikAja seperti di Shoppe, Tokopedia, Lazada, Bukalapak, JD.id, dan Blibli.
Jika kamu ragu, atau ingin membeli secara offline, kamu juga bisa datang langsung ke office / toko DiKlikAja.com di alamat; Rukan Mangga Dua Square Blok C No.32, Jl. Gunung Sahari Raya No.1, Jakarta Utara, Indonesia, 14420.
You might be able to get away with it depending on Lenovo's BIOS, but this will make the laptop run hotter (likely the CPU, where the memory controller is integrated) and reduce the battery life a tiny bit. There is a caveat, even if DDR3 does work, in that a lot of Ultrabooks are designed with the thermals (CPU temperatures mostly) pushing right up against maximum allowed (most run hot at 90+ Degrees Celsius when fully loaded), so if you use DDR3 instead of DDR3L, you might push the CPU over that limit, since the margins are so very small. You can find DDR3L easily, it is just that they are not usually listed as DDR3L, but as regular DDR3. Look for DDR3 sodimms that have a voltage rating of 1.35V, that's what DDR3L is.
so, basically, DDR3 can run in DDR3L slot but it can damaged MB and battery due to higher voltage and heat issues?
It won't damage anything. Your CPU is specified to be able to use regular DDR3. BUT, you have an Ultrabook, and your vendor (Lenovo) may or may not have programmed the BIOS to accept regular voltage DDR3, for the sake of heat and battery life, if the BIOS support is not there, the computer simply won't boot, but I doubt that Lenovo has gone above and beyond on this. It is a bit of a gamble unless you know someone else who have done it.
BUT, like I mentioned, you CAN get DDR3L. Here is a list from Newegg:
Another way to go about this is to pick up Apple specific memory. All Apple computers uses DDR3L, so if you find the same speed, it is good to go (identical with regular PC memory).
My DDR3L is a dual voltage RAM so it will support 1.35V or 1.5V.
From my investigation mixing DDR3 with DDR3L should not cause any problem. What should happen is that the dual voltage RAM will work at 1.5V instead of the low voltage value. But if anyone wants to have the RAM working at 1.35V then both RAMs should be DDR3L and the motherboard should accept DDR3 and DDR3L.
I don't know how the tool that I've used works(CPU-Z), because from what I've found in my research both voltages should be 1.5V and I'm seeing one at 1.35V and the other at 1.5V... but this could be a problem from the tool that is only checking the lowest voltage from DDR3L RAM instead of the real used voltage.
Thanks you all for the support, I will close this topic now and hope this may help someone in the future.
vga ddr3 dipasang di mobo ddr2
Something went wrong. Wait a moment and try again.
Đăng nhập một phát, tha hồ bình luận (^ 3^)