Slogan Lingkungan Sekolah Sehat
- Membuat slogan sebetulnya sangatlah gampang. Di sekeliling kita juga niscaya sangat banyak slogan yang sanggup kita lihat. Namun semoga teman sanggup memahami ludang keringh dalam perihal slogan, maka disini kami akan memdiberikan teladan slogan perihal kemembersihkanan lingkungan sekolah. Simak slogan - slogan di bawah ini yang mungkin sanggup menginspirasi teman tiruana.
Demikian teman telah kita simak bersama - sama pembahasan tentang
. Semoga teladan - teladan diatas sanggup memotivasi teman tiruana untuk sanggup berkarya menciptakan slogan. Sobat sanggup melihat artikel perihal slogan yang lainnya di blog ini. Selamat menikmati dan semoga sukses.
Sonora.ID - Berikut ini adalah sejumlah contoh slogan pendidikan yang mungkin kerap ditemukan di area sekolah.
Namun, sudahkah kamu mengerti apa itu slogan?
Slogan dapat didefinisikan sebagai kalimat pendek yang menarik dan mudah diingat untuk memberitahu, menjelaskan, atau mengajak orang melaksanakan sesuatu.
Dilansir dari buku Bestie Book Bahasa Indonesia SMP/MTs oleh The King Eduka (2022) slogan umumnya digunakan untuk menyampaikan tujuan tertentu seperti membangun kesadaran, memberi informasi, sebagai imbauan, motivasi, atau memengaruhi orang lain.
Hal tersebut berlaku pula untuk slogan pendidikan yang berisi frasa, kata, atau motto berkaitan dengan dunia pendidikan.
Slogan pendidikan sendiri bertujuan mendorong dan memotivasi siswa agar dapat belajar dengan lebih aktif.
Baca Juga: 50 Slogan Pemilihan Ketua OSIS yang Kreatif, Menarik dan Meyakinkan!
Contoh Slogan Pendidikan
Sejumlah contoh slogan tentang pendidikan di antaranya sebagai berikut.
1. "Pendidikan: Kunci Masa Depan."2. "Tak ada orang berilmu yang menyesal."3. "Tidak ada harta yang kekal kecuali ilmu."4. "Bangun Karakter Lewat Pendidikan."5. "Budayakan membaca walau hanya sebentar."
13 Desember 2024 16:44 WIB
13 Desember 2024 16:40 WIB
13 Desember 2024 16:22 WIB
13 Desember 2024 16:06 WIB
Gerakan Sekolah Ramah Lingkungan
Oleh : Heri Kurniawan
Global Warming, istilah yang menjadi pembicaraan akhir-akhir ini. Sebuah fenomena alam yang sungguh mengkhawatirkan seluruh penduduk bumi. Dan semua itu disebabkan oleh ulah manusia. Padahal manusia adalah mahluk biotik berakal yang dari kegiatannya mahluk lain bergantung kelangsungan hidup. Manusia kini cenderung lupa jika bumi ini cuma titipan dari anak-cucu. Emisi yang dihasilkan oleh pembakaran yang dilakukan industri besar, penebangan hutan tanpa control, gagalnya reboisasi, dan pemborosan energi adalah contoh pengelolaan alam yang salah.
Indonesia memiliki wilayah hutan tropis terbesar kedua setelah Brasil. Bahkan disebut sebagai paru-paru dunia. Sebagai Negara kepulauan dengan 65 persen penduduknya tinggal di pesisir pantai, pemanasan global tentu mempunyai dampak pada naiknya permukaan laut hingga mengancam kelangsungan hidup. Hanya dengan kenaikan suhu sebesar 4 derajat Celcius di seluruh dunia, permukaan laut akan menjadi 5 meter lebih tinggi dari sekarang. Seluruh kota akan lenyap digenangi air(M. Bright, 1993). Sedangkan disisi agraris dengan adanya perubahan iklim akan menurunkan tingkat hasil panen secara langsung karena para petani kesulitan dalam pengelolaan lahan dan tanaman.
Sumber anomali diyakini para ilmuwan akibat dari tingginya emisi gas-gas rumah kaca seperti Karbon dioksida (CO2), Klorofluorokarbon, ozon, metan dan Nitrogen dioksida (NO2) yang terakumulasi dan menutup lapisan atmosfer sehingga matahari yang sampai ke permukaan bumi terkurung di lingkungan atmosfer (Yuni Ikawati, 2007). Dan yang terjadi adalah pemanasan global bersama efek buruk yang mengikuti.
Terjadinya banjir, naiknya permukaan air laut, dan kekeringan yang sekarang ini telah melanda adalah efek dari pemanasan global. Saatnya melaksanakan langkah nyata guna meminimalisir akibat yang ditimbulkan. Lalu bagaimana fungsi dan peran pendidikan dalam hal ini? Sesuatu yang layak dibahas, mengingat pendidikan adalah proses pembentukan perilaku manusia.
Gerakan Sekolah Ramah Lingkungan
Pendidikan berwawasan lingkungan, inilah kuncinya. Selama ini tidak ada yang salah dengan pendidikan selama ini. Kita sudah tahu jika reboisasi itu penting, kita mengerti jika buang sampah di sungai berakibat banjir. Semua sudah diajarkan oleh para guru kita. Pengetahuan manusia tentang apa saja yang dapat menjadi sebab pemanasan global sudah lengkap. Tapi tetap ada saja penebangan hutan, juga industri yang menghasilkan emisi yang berlebih.
Gerakan sayang lingkungan, di sekolah-sekolah sebagian besar sudah menggalakkan penghijauan. Misalnya, setiap peserta didik yang diberi tugas untuk membawa tanaman ke sekolah. Ini sebuah langkah yang perlu di puji.
Lingkungan dan pendidikan adalah dua hal yang mengkait. Pendidikan tentang lingkungan saatnya pada hal-hal yang praktis. Bukan hanya sebatas teori. Sebagai contoh kita semua tahu jika buang sampah sembarangan itu adalah hal yang mencemari lingkungan tapi masih saja melakukan.
Sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan pendidikan akan lingkungan sangat berpotensi memberi peran langsung dalam penanaman kecintaan peserta didik akan lestarinya lingkungan hidup.
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan di sekolah dalam rangka memberikan pendidikan lingkungan.
Penanaman di sebuah sekolah selayaknya dilakukan, untuk menjaga keseimbangan ekologi di lingkungan sekolah. Disini juga satu cara penanaman kebiasaan pada seluruh elemen sekolah untuk menanam pohon. Dengan kebiasaan ini diharapkan juga dipraktekan di seluruh elemen sekolah bermukim.
Banyak sekolah yang secara rutin mengadakan lomba kebersihan kelas.Ini sebagai motivator bagi peserta didik untuk dapat lebih menjaga kebersihan lingkungan kelasnya. Sehingga mereka tidak terlalu bergantung pada petugas kebersihan sekolah. Karena kebersihan adalah tanggung-jawab bersama. Karena memang kebutuhan bersama dan dinikmati bersama.
Memberi sanksi yang tegas pada setiap pelaku pencemaran lingkungan, misalnya sanksi akademik bagi peserta didik yang membuang sampah sembarang tempat. Dan sekolah dapat memberi hadiah pada peserta didik yang berani melaporkan pelaku pencemaran pada sekolah. Ini juga wujud pendidikan akan kejujuran.
Slogan bertema lingkungan dapat ditempel di tempat-tempat strategis di sekolah. Hal ini guna menanamkan rasa cinta kebersihan dan lingkungan. Berikut contoh slogan; "hijau itu indah", "rindang sekolahku terpandang jiwaku", "bumi yang sejuk di mulai dari sekolahku", "satu pohon untuk bumiku" dan masih banyak contoh slogan lain yang dapat ditempel sebagai langkah sosialisasi tentang pentingnya kelestarian alam.
Setiap mahluk hidup di bumi adalah komponen biotik yang mesti menjaga tempat tinggalnya. Keseimbangan ekosistem adalah tanggungjawab manusia sebagai bagian dari lingkungan yang memiliki akal. Karena punya akal manusia menjadi penentu mau dibuat apa bumi ini.
Kegiatan ekstra kurikulum sekolah juga dapat sebagai sarana penanaman kecintaan akan lingkungan. Kegiatan seperti Pramuka, Palang Merah Remaja, Pecinta Alam. Memang salah satu tujuannya mendidik anggota untuk cinta pada bumi. Juga kegiatan karya wisata. L. Safii dalam bukunya Cintailah Lingkungan Hidupku menyebutkan tujuan khusus karya wisata salah satunya menimbulkan sikap menghargai dan mencintai lingkungan hidup.
Program ini layak dikembangkan kembali, melihat manfaat yang begitu besar. Manfaat yang muncul diantarannya; untuk kesejukan dan kesegaran lingkungan sekolah, untuk sarana praktikum biologi, merangsang kreatifitas guru dan peserta didik untuk desain kebun sesuai dengan kemauan, melatih peserta didik untuk menyenangi berkebun, dan menghasilkan hasil kebun. Dengan ini pendidikan lingkungan telah terterapkan.
Banyak sekolah yang dengan alasan kebersihan mengorbankan lapangan rumput dengan pemasangan paving block. Sedikit banyak langkah ini mengurangi daya serap tanah akan air dan penyerapan CO2 menjadi berkurang, begitu pula dengan oksigen yang dihasilkan.
Bumi menjadi tanggung-jawab kita, bukan tidak mungkin jika masih maraknya ulah manusia yang merugikan kelangsungan hidup di bumi disebabkan oleh gagalnya pendidikan lingkungan di bumi tercinta ini.
Dengan adanya ancaman pemanasan global yang memberi efek berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia, semestinya menjadi pemacu akan penggalakan pendidikan yang berwawasan lingkungan, hingga terwujud bumi yang sejuk.
Penulis adalah Pustakawan SMAN 1 Lendah Kulon Progo
Lingkungan yang sehat berperan penting dalam menjaga kesehatan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Lingkungan yang sehat kaitannya erat dengan kualitas udara. Hal ini sangat penting bagi keberlangsungan kesehatan manusia, karena udara yang tercemar dapat memiliki dampak negatif pada sistem pernapasan dan kesehatan secara keseluruhan. Penyakit yang bisa ditimbulkan akibat pencemaran udara yaitu asma, bronkitis, dan infeksi saluran pernapasan atas.
Lingkungan yang sehat juga selalu berkaitan dengan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang baik. Peran krusial air bersih dalam menjaga kesehatan manusia adalah sebagai fungsi hidrasi dan fungsi pencegahan penyakit oleh air yang tercemar bakteri, virus, atau pun parasit. Beberapa penyakit yang dapat menjangkit seperti penyakit diare, kolera, tifus dan lain sebagainya.
Di samping itu, kelestarian ekosistem patut menjadi perhatian penting untuk menjaga keseimbangan alam dan kesehatan manusia. Hutan, misalnya, berperan dalam mengurangi polusi udara, menyediakan sumber daya alam, dan memelihara keanekaragaman hayati sehingga harus terus dijaga dan dilestarikan. Kemudian, perubahan iklim yang terjadi akibat pemanasan global juga dapat berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan. Peningkatan suhu global dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit seperti demam berdarah, malaria, dan penyakit pernapasan lainnya.
Dalam rangka memastikan kesehatan yang optimal bagi manusia, perlu adanya kesadaran dan tindakan untuk menjaga lingkungan yang sehat. Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap tanggal 5 Juni memberikan kesempatan kita untuk memperkuat hubungan antara lingkungan dan kesehatan serta mempromosikan tindakan yang berkelanjutan untuk kebaikan antara kedua bidang tersebut.
Tips menjaga lingkungan agar tetap sehat
Untuk memastikan kesehatan yang optimal bagi manusia, perlu adanya kesadaran dan tindakan guna menjaga lingkungan agar tetap sehat. Berikut ini beberapa tips dalam menjaga lingkungan yang kita cintai agar tetap sehat.
1. Kurangi Pemakaian Plastik
Tema Hari Lingkungan Hidup sedunia 2023 adalah "Beat Plastic Pollution", sehingga kita sebaiknya mulai saat ini menghindari penggunaan plastik sekali pakai yang sulit terurai. Gantilah dengan penggunaan tas belanja kain, botol air minum yang dapat diisi ulang, dan wadah makanan yang dapat digunakan berulang kali. Daur ulang atau daur ulang plastik jika memungkinkan juga ide yang baik.
2. Hemat Konsumsi Energi
Hemat penggunaan listrik dengan mematikan peralatan listrik yang tidak digunakan, menggunakan lampu hemat energi, dan memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti tenaga matahari atau tenaga angin jika memungkinkan.
3. Hindari Penggunaan Bahan Berbahaya
Hindari penggunaan produk yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti pestisida, insektisida, dan bahan pembersih beracun. Beralihlah ke produk yang ramah lingkungan dan alami.
4. Utamakan Mobilitas Berkelanjutan
Kurangi penggunaan mobil pribadi dengan memanfaatkan transportasi umum, berjalan kaki, atau bersepeda jika memungkinkan. Ini tidak hanya membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga meningkatkan kesehatan fisik kita.
5. Mendaur Ulang dan Mengelola Sampah dengan Benar
Pisahkan dan daur ulang sampah sebanyak mungkin. Komposkan bahan organik dan gunakan kembali barang-barang yang masih dapat digunakan. Pahami sistem pengelolaan sampah di daerah dan patuhi aturan yang berlaku.
6. Menanam Pohon dan Vegetasi
Menanam pohon dan vegetasi di sekitar rumah atau ikut serta dalam program penanaman pohon. Pohon berperan penting dalam menyaring udara, menyediakan habitat bagi berbagai makhluk hidup, dan menjaga kestabilan ekosistem.
7. Mendukung Produk Ramah Lingkungan
Pilih produk yang ramah lingkungan, seperti produk organik, produk dengan label ramah lingkungan, dan produk yang dibuat dengan bahan daur ulang.
Nah, sobat sehat. Kita juga perlu melakukan edukasi dan berpartisipasi langsung untuk lebih meningkatkan kesadaran akan isu lingkungan dan mengajak orang lain untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan hidup yang sehat. Mari menjaga lingkungan sekitar mulai dari diri sendiri demi kesehatan kita dan anak cucu di masa yang akan datang. [RH]
JH Ellwanger, B Kulmann-Leal dkk. (2020). Beyond diversity loss and climate change: Impacts of Amazon deforestation on infectious diseases and public health, Jurnal Anais da Academia Brasileira de Ciências.
JC Semenza dan B Menne. (2009). Climate change and infectious diseases in Europe. Journal The Lancet Infectious Diseases. (https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1473309909701045)
Ramana Dhara, Paul J. Schramm, and George Luber. (2013). Climate change & infectious diseases in India: Implications for health care providers. The Indian journal of medical research. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3978971/)
https://pusatkrisis.kemkes.go.id/8-cara-efektif-menjaga-linkungan
https://www.halodoc.com/artikel/pentingnya-menjaga-lingkungan-untuk-kesehatan